Sabtu, 09 Oktober 2010 ILMU

Syarat-syarat ilmu
Syaikh Nawawi al-Bantani rahmatullah ‘alaih telah menulis dalam salah satu kitab karangannya Salalimul Fudhola, syarat-syarat ilmu ada 8 perkara yaitu :
1) Syarat pertama adalah mengamalkan segala yang diketahuinya
2) Syarat kedua menyebarkan Ilmu
Allah Subhanahu wata’ala berfirman:….Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepada mereka (QS. At-taubah:122)
Anas radhiyallahu anhu meriwayatkan, bahwasanya baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda kepada para sahabatnya, “Inginkah kalian aku beritakan tentang yang paling dermawan diantara para dermawan?” Para sahabat berkata: “Tentu Ya rasulullah” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Allah adalah dzat yang paling dermawan diatara para dermawan, dan aku anak adam yang paling dermawan, dan mereka yang paling dermawan setelahku adalah:
1. Orang yang mempelajari ilmu, lalu menyebarkannya, ia akan dibangkitkan di hari kiamat sebagai umat yang sendirian (istimewa) dan
2. Orang yang merdermakan dirinya di jalan Allah (fi sabilillah) hingga terbunuh. 1)  Terdapat dalam kitab Jamiush shogir, Juz 1, di dalam Syuabul iman, juz 2, dan di dalam At targhib wa tarhib, juz 1
3) Syarat ketiga, tidak membanggakan diri dan berbantahan
Diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam  bahwasanya beliau bersabda, ” Siapa saja yang menuntut ilmu karena 4 hal, niscaya masuk neraka:
1. Untuk membanggakan ilmunya kepada ulama, atau
2.Membimbangkan orang-orang bodoh, atau
3.Mengambil harta-harta dengan ilmunya, atau
4.Memalingkan perhatian masyarakat kepadanya dengan ilmunya itu” 2) Di dalam Sunan Tirmidzi, didalam Sunan Ibnu majah, di dalam Sunan Daromi, Syuabul iman juz 2, Az zuhd, At targibu wat tarhib juz1, Al kabir, kitab tanbihul ghofilin, ‘awariful ma’arif

4) Syarat keempat, mempertimbangkan dalam penyebaran ilmunya dan tidak pelit dengan ilmunya.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,….Katakanlah: “Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikannya”…(QS. Al An’am:90/ QS Asy Syuro:23)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda, ‘siapa saja yang mengetahui satu pengetahuan, lalu ia menyembunyikannya, niscaya Alloh akan memasangkan kendali (di lehernya) di hari kiamat dengan tali kekang dari api.3) Di dalam sunan tirmidzi, Sunan abu daud, Sunan ibnu majah, Musnad ahmad, Syuabul iman, Targibu wat tarhib, Ihya ulumuddin
5) Syarat kelima, tidak gengsi mengucapkan “Aku Tidak Tahu”
Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  yang derajatnya tinggi tatkala beliau ditanya tentang hari kiamat, beliau bersabda, “Orang yang ditanya tentang hal itu tidak lebih tahu dari orang yang bertanya” 4) Shohih bukhori, Shohih muslim, Sunan tirmidzi, Sunan nasai
Dan tatkala ditanya mengenai ruh, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda, “Aku tidak tahu”5) Shohih bukhori, shohih muslim, sunan tirmidzi, musnad ahmad
6) Syarat keenam, Bersikap tawadhu’ (rendah hati)
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati” (QS. Alfurqon:63)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda kepada Abu Dzar radhiyaallahu ‘anhu, ” Wahai Abu Dzar, jagalah wasiat Nabimu, semoga saja Alloh memberikan manfaat kepadamu sebab wasiat itu, rendah hatilah kamu karena Alloh azza wa jalla, semoga saja Alloh akan mengangkatmu di hari kiamat, Ucapkanlah salam kepada orang yang telah engkau temui dari umatku, orang baik-baik dan orang jahatnya, dan Kenakanlah pakaian berkain kasar, dan janganlah engkau menginginkan (melakukan semua itu), kecuali (bertujuan meraih ridho) Alloh, semoga saja kesombongan dan amarah tidak diperkenankan ada dalam hatimu.
7) Syarat ketujuh, siap menanggung rasa sakit dalam mencurahkan nasihat dan mengikuti perilaku ulama salaf yang sholeh mengenai hal itu.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, ..Dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. (Qs. Luqman:17)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda, “Tidak ada seorang Nabi yang disakiti sebanding dengan rasa sakit yang aku rasakan” 6) Hilyatul awliya, juz vi
8.) Syarat kedelapan, ia bertujuan dengan ilmunya kepada orang yang lebih membutuhkan untuk belajar, sebagaimana ia bertujuan dalam bersedekah dengan harta kepada orang yang lebih membutuhkan, lalu kepada orang yang membutuhkan. Maka siapa yang telah menghidupkan orang bodoh dengan mengajarkan ilmu, maka seakan-akan ia telah menghidupkan seluruh manusia..Kita niatkan ketika dakwah 

Digg it StumbleUpon del.icio.us

0 komentar:

Posting Komentar