Jumat, 07 Januari 2011 ENAM CARA MEMBENTENGI ANAK DARI ULAH SYETAN

Tidak ada yang ingin anaknya mengalami celaka. Apapun bentuknya. Tidak ada yang ingin buah hatinya sengsara. Seperti apapun suasananya. Tidak ada yang ingin belahan jiwanya tersiksa. Siapa pun penyebabnya.
Syetan mengintai anak-anak kita. Kita harus waspada. Sumpah iblis di hadapan Allah untuk menyesatkan anak cucu Adam benar-benar ia buktikan. Gangguan demi gangguan mereka lancarkan. Bahkan kepada anak kita  yang tidak tahu apa-apa dan tidak punya apa-apa.
lslam telah mengajarkan kepada kita bagaimana membentengi anak-anak dari gangguan syetan. Berikut benteng-benteng yang harus kita bangun di sekeliling anak kita agar perialanan hidupnya ringan tidak terbebani oleh gangguan syetan la’natullah ‘alaih.
1.  Melindungi sejak dini, sejak dalam rahim ibu.
Mengingat seriusnya iblis  dalam tekadnya untuk menyeret sebanyak mungkin keturunan Adam menjadi pengikutnya, maka lslam mengajarkan kita agar melindungi generasi kita sejak dini. Sejak dalam rahim ibunya. Bahkan sejak hari pertama dua insan sepasang calon bapak dan ibu dipertemukan.
Kita diajarkan agar berdo’a sebelum melakukan hubungan suami istri. Bisa jadi banyak yang lupa membacanya atau memang tidak tahu sama sekali do’anya. Padahal dari isinya, kita tahu do’a ini untuk melindungi kita dan generasi yang akan terlahir dari buah cinta kita, ketika Allah berkehendak. “Ya Allah, jauhkanlah syetan dari kami dan jauhkanlah syetan dari (anak) yang akan Engkau rizkikan kepada kami.” (HR. Muslim)
lmam An-Nawawi menjelaskan, “Jika ada yang mencampuri istrinya dan membaca do’a ruqyah ini, maka kalau ditaqdirkan mendapatkan anak darinya, tidak akan diganggu syetan untuk selamanya.”
Al-Qodhi lyadh lebih memperjelas, “Yang di maksud adalah bahwa syetan tidak akan merasuki dan menikamnya.”
Jelas sekali, do’a ruqyah ini benar-benar merupakan petunjuk mulia. Agar generasi kita sudah terbentengi sejak dini. Sejak masih belum berupa janin sekalipun. Do’a-do’a perlindungan dan kebaikan harus selalu dibaca oleh kedua orang tuanya. Sang ibu sambil mengelus perutnya yang semakin membesar harus memperdengarkan kalimat-kalimat baik dan do’a-do’a perlindungan. Bukan mengajarinya joged, goyang atau musik-musik yang mendekatkan anak kepada syetan.
Apa yang dilakukan oleh istri Imron layak menjadi contoh. Ketika istrinya hamil, dengan keshalehannya ia berdoa kepada Allah teruntuk buah hatinya yang masih dalam kandungan, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan keada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang shaleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu daripadaku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Menegtahui.” (QS. Al-lmron: 35).
Dari do’a yang tulus itu terlahirlah seorang bayi perempuan yang kelak menjadi ibu dari Nabi lsa. Dialah Maryam ibunda seorang nabi.
Jadi, perlindungan anak harus diusahakan sejak masih dalam kandungan. Semakin dekat seorang ibu kepada Allah, semakin dia memperbanyak do’a kebaikan, maka semakin dekatlah Allah untuk mendengar segala do’anya dan melindungi  sang anak yang kelak akan terlahir.
2.  Sebagian ulama menganjurkan untuk membacakan adzan dan iqomat di telinga bayi yang baru lahir.
Ada beberapa riwayat hadits yangmenganjurkan untuk dibacakan adzan di telinga kanan bayi yang baru lahir dan iqomat di telinga kirinya. Walaupun sebagian ulama tidak menerima riwayat ini dikarenakan menurut sebagian mereka riwayatnya lemah. Tetapi beberapa ulama menganjurkannya. lmam Tirmidzi salah seorang yang meriwayatkan hadits ini, mengomentari hadits itu, “Hadits ini hasan shahih.”
Dengan berdalil itulah ulama ternama lbnu Qoyyim dalam bukunya yang khusus membahas tentang ajaran lslam terhadap bayi, menulis pada bab yang ke empat tentang keutamaan adzan dan iqomat di telinga bayi.
Setelah menuliskan hadits-haditsnya, beliau mencoba untuk menyingkap rahasia adzan dan iqomah ditelinga bayi yang baru lahir, “Rahasia adzan agar kalimat pertama yang mengetuk telinga manusia baru itu adalah keagungan Allah. Maka ini mirip dengan talqin ketika dia masuk pertama kali ke dunia, sebagaimana talqin kalimat tauhid untuk yang akan meninggalkan dunia. Faedah lainnya adalah larinya syetan begitu mendengar lafadz-lafadz adzan. Syetan mengintainya hingga dia dilahirkan, agar dijerumuskan kepada ujian hidup yang telah ditaqdirkan Allah. Adzan telah melemahkan syetan dan membuatnya marah. Sedangkan fungsi lainnya adalah, ajakan kepada ibadah kepada Allah lebih dahulu daripada ajakan kepada ibadah kepada syetan. lnilah fitrah.”
3.  lringi langkah buah hati kita dengan do’a-do’a ruqyah
Setelah anak lahir perhatian orang tua tidak boleh hanya sebatas permasalahan makanan, minuman, kesehatan, dan kebutuhan fisiknya yang lain. Kebutuhan fisik memang penting, tetapi yang juga sangat penting adalah mengiringi langkah buah hati kita itu dengan do’a-do’a. Do’a-do’a yang akan membuatnya begitu mudah menapaki jalan hidup yang semakin hari semakin terjal. Do’a-do’a yang akan membuatnya menjadi hamba Allah dan jauh dari syetan dan segala kesialan yang ditimbulkannya.
Syetan yang terus mengintai anak kita tidak akan pernah tinggal diam untuk terus menyakitinya. Agar anak kita terus mendapat mara bahaya dan semakin jauh dari Tuhannya. Kemudian menjadi hamba syetan.
Rasulullah mengajarkan kepada kita bagaimana berdo’a untuk anak kita. ketika beliau meruqyah untuk kedua cucu kembar tersayangnya Hasan dan Husain, “Aku memohon perlindungan untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat AIIah yang sempurna dari syetan, binatang berbahaya dan penyakit ‘ain yang menghacurkan.”(HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)
Perhatian terhadap generasi juga dicontohkan oleh Nabi lbrahim alaihis salam, ketika beliau berdo’a, “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah) negeri yang aman dan jauhkanlah aku beserta anak-cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (QS. lbrohim: 35).
Berhala-berhala adalah tempat berkumpulnya syetan. Nabi lbrahim tidak ingin ada dari generasinya yang diganggu dan diperdaya oleh syetan. Begitulah, do’a seorang ayah dan ibu untuk putra putrinya adalah merupakan bekal yang sangat mahal. Modal sukses dan merupakan penjagaan agar anak kita tidak tidak diganggu syeran.
4.  Jika matahari tenggelam masukkan anak ke dalam rumah
Saat matahari tenggelam adalah saat mulai berkeliarannya syetan. Hal ini diberitahukan Nabi dan untuk itu ada beberapa hal yang harus kita lakukan ketika kita sampai pada waktu itu.
“Jika malam mulai datang maka tahanlah anak-anak kalian (dalam rumah). Karena syetan berkeliaran pada waktu itu. Jika sudah berlalu sebagian malam maka lepaslah kembali mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain diperintahkan agar kita menutup pintu dan jendela rumah ketika matahari tenggelam, kemudian memasukkan anak ke dalam rumah. Karena itu adalah saat-saat pertama syetan mulai bertebaran. Bahkan lmam lbnu Hajar menafsirkan kata-kata (tahanlah mereka) dengan “Laranglah mereka banyak bergerak pada saat itu karena jin sedang keluar yang mungkin menculik anak kita.”
Sementara itu, lmam An-Nawawi berkata, “Laranglah mereka keluar dari rumah pada saat itu, takut syetan yang akan menyakiti karena banyaknya syetan yang bertebaran waktu itu.”
Membiarkan anak masih asyik bermain di luar,  atau bermain di rumah tetangga pada saat matahari telah  tenggelam adalah merupakan tindakan ceroboh. Karena saat itu adalah saat yang rawan bagi anak. Di mana syetan akan dengan mudah mengganggu anak kita. Bukan hanya menyuruh mereka masuk ke dalam rumah, saat maghrib itu kita harus menghentikan aktifitas bermain dan canda ria anak-anak kita. Kemudian kita harus cepat mengaiaknya mengambiI wudhu untuk bersiap melaksanakan sholat maghrib yang waktunya sangat singkat.
Dengan demikian buah hati kita akan terlindungi dari bencana syetan yang mengancamnya. Kita harus  waspadai waktu matahari terbenam. Apalagi Nabi pernah mengtakan bahwa matahari terbenam di antara dua tanduk syetan. lni semakin memperkuat bahwa saat maghrib tiba adalah saat yang berbahaya bagi kita dan keluarga jika masih asyik bermain di luar dan tidak cepat mengambil tindakan yang dicontohkan Nabi kemudian sholat maghrib berjama’ah.
Baru ketika ketika hari sudah menjelang isya’ sebagaimana yang dinyatakan ulama, anak mulai boleh beraktifitas seperti sebelum matahari terbenam.
Maka berhati-hatilah menjaga buah hati kita, rengkuh mereka ke pangkuan kita pada saat matahari terbenam dan jangan biarkan dia bermain di luar yang mungkin akan jatuh ke pangkuan syetan.
5.  Ajarkan kebersihan dan jauhi tempat-tempat syetan
Ajaran kebersihan merupakan sebagian dari iman, sudah sering kita dengar. Ajaran mulia ini sangat dianjurkan dalm Islam. Dan ternyata hikmah lain dari kebersihan adalah menjauhkan syetan dari lingkungan kita. Karena syetan sangat menyukai tempat yang kotor dan kumuh.
Sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat-riwayat hadits, bahwa syetan menyukai tempat sampah, tempat yang kotor dan kamar mandi. Tempat-tempat ini menjadi tempat favorit syetan urruk berkumpul.
Untuk itulah kebersihan rumah kita, halaman rumah, kamar mandi kita dan kebersihan setiap pojok rumah kita sudah seharusnya diperhatikan. Agar tidak ada tempat bagi syetan di rumah kita. Karena keberadaannya mengancam kita dan anak-anak kita.
Anak juga harus diberitahu agar menjauhi tempat-tempat syetan. Salah satu kebiasaan anak kecil yang sering diremehkan adalah kencing di lubang tanah. Padahal lubang tanah selain merupakan tempat hidupnya binatang kecil juga tempat jin tinggal. Karenanya Nabi kita untuk kencing di lubang tanah.
Rumah kita mestinya menjadi tempat bernaung yang aman bagi anak-anak kita. Jangan menciptakan suasana rumah yang menakutkan bagi anak. Akhirnya sang anak takut sekedar ke kamar mandi sendirian. Hal ini disebabkan biasanya oleh cerita dan tontonan anak pada hal-hal yang berbau mistis di tayangan media kita. Padahal dampak psikologi ketakutan yang berlebihan pada anak akan membuka pintu syetan lebih lebar lagi untuk mengganggunya. Maka menonton acara mistis walaupun menarik, perkecillah frekwensinya atau kalau bisa matikan sama sekali. Kalaupun menonton, jelaskanlah agar anak tidak selalu terhantui oleh tayangan yang baru saja dia saksikan.
6.  Ajarkan do’a-do’a ruqyah pada setiap aktifitas buah hati kita.
Do’a adalah benteng yang sangat kokoh. lslam mengajarkan kepada kita do’a pada setiap aktifitas. Karena banyak sisi ghoib yang tidak bisa jangkau dengan akal dan panca indera kita. Hanya Allah yang tahu bahaya yang sedang mengancam kita. Maka berlindung sedini mungkin kepada Allah dari berbagai mara bahaya itu, adalah tindakan preventif yang sangat bagus.
Ajarkan do’a-do’a kepada buah hati kita. Agar dia selalu mendapatkan perlindungan dari Allah. Ajarkan kepadanya do’a sebelum makan dan sesudahnya, agar syetan tidak ikut makan dan minum bersamanya. Ajarkan kepadanya do’a hendak tidur, agar tidurnya lelap dan tidak dihantui oleh mimpi-mimpi jelek yang berasal dari syetan. Ajarkan kepadanya do’a masuk kamar mandi agar dia dijaga oleh Allah di tempat berkumpulnya syetan itu. Ajarkan padanya do’a ketika hendak keluar rumah berangkat ke sekolah. Agar sepanjang jalannya dijaga oleh Allah.
Ajarkan do’a-do’a pada setiap aktifitas buah hati kita, agar syetan tidak mampu menembusnya. Semoga Allah melindungi anak-anak kita.


Digg it StumbleUpon del.icio.us

0 komentar:

Posting Komentar