Jumat, 07 Januari 2011 MENGENAL REKAYASA SYETAN

Rekayasa dan pengkhianatan setan terhadap anak cucu Adam a.s. saat melakukan ibadah, terdapat tujuh cara:
1.       Setan melarang taat kepada Allah. Apabila hamba Allah terpelihara, syetan memerintahkan agar hamba itu diperangi.
2.       Apabila hamba itu diselamatkan Allah dari serangan setan, hamba itu digoda kemudian agar tergesa-gesa.
3.       Jika Allah menyelamatkannya, hingga amalnya sempurna, setan menggoda agar memperlihatkan kesempurnaan amalnya.
4.       Apabila Allah menjaganya dari godaan itu, setan masuk melalui takjub terhadap diri sendiri.
5.       Apabila hamba melihat adanya anugerah Allah, setan menggoda agar hamba itu berijtihad dalam wilayah sirrullah (rahasia Allah). Setan membisikkan kepada hamba, “Sebenarnya Allah ingin menampakkan diri-Nya kepadamu!” Ucapan ini, dengan harapan agar si hamba terjerumus riya’. Tetapi, apabila sang hamba menyerahkan diri semuanya hanya pada Ilmu Allah, maka ia selamat.
6.       Jika hamba melemah, tidak mengikuti aturan Allah, setan berbisik kembali, “Anda tidak butuh lagi terhadap amal tersebut. Karena jika Anda ditakdirkan bahagia, pasti meninggalkan amal itu tidaklah membahayakan Anda. Namun jika Anda ditakdirkan celaka, tentu, amal itu sama sekali tidak memberi manfaat kepada diri Anda!”
7.       Apabila Allah masih menyelamatkan hamba-Nya ini, maka sang hamba berkata pada setan itu, “Aku ini hanya hamba. Dan bagi seorang hamba harus melaksanakan perintah tuannya. Sedang tuannya berbuat sekehendaknya dan menghukum sekehendaknya pula.” Maka, hamba ini selamat dari setan, atas pertolongan Allah. Jika tidak, maka hancurlah hamba tadi.
(Dikutip dari kitab Raudlatut Thalibin wa ‘Umdatus Salikin karya Imam Ghazali)







Fenomena yang menyedihkan tetapi sering terjadi dalam shalat adalah keadaan seseorang yang tidak lagi memahami apa yang dilakukan dalam shalatnya. Bisikan – bisikan setan telah menggerogoti shalat kita, sehingga hanya sedikit yang dilakukan penuh kesadaran apalagi dalam keadaan hati yang terpaut pada Allah. Dari keseluruhan waktu sholat hanya sedikit untuk mengingat Allah sedang sisanya telah disambar oleh setan sehingga kita memanjangkan angan-angan,memikirkan problema kita, menguap, ngantuk bahkan malas. Bukannya justru ‘berbicara’ dan ‘menghadap’ Allah dengan penuh rasa takut, malu, tawadhu.. malah sradag-srudug,asal sholat ditunaikan.
Coba bayangkan jika kita dipanggil atasan kita atau malah presiden kita, kemudian kita menghadap, lantas ketika sampai di hadapannya, kita menguap, ngantuk, malas, bahkan tertidur. Bagaimana perasaan dan sikap bos kita? Kira-kira tersinggung tidak dia? marah tidak dia? Dia yang menggaji kita tapi kita tidak menghormati dia bahkan mengabaikan saat berhadapan dengannya. Akibat paling ringan, kita diusirnya, atau malah di-phk. Demikian juga Allah,  ketika melihat kita sholat tapi pikiran dan hati kita bukan padaNya, betapa kecewanya Dia, betapa kurang ajarnya kita. Masih bagus jika Allah tidak murka pada kita, jika Dia murka.. menutup saluran rezeki kita, kita tidak mendapat perlindunganNya mau jadi apa kita?
Mungkin sedikit orang yang bisa selamat dari fenomena aneh ini, yaitu orang-orang yang mau dengan jujur dan ikhlas mengendalikan rohaninya dengan olah jiwa (riyadhah).Bisikan setan saat sholat memang dahsyat! dia iblis laknatullah mampu membuat pikiran & hati seseorang yang di awal sholat,begitu khusyu..tiba-tiba berubah menjadi sibuk memikirkan segala hal yang tidak seharusnya dipikirkan saat menghadap Allah. Hutang piutang,kemajuan usaha,kebangkrutan usaha atau bahkan suami atau istri idaman. Semua berkecamuk dalam pikiran sehingga hati jadi tidak lagi bertaut denganNya dan rusaklah sholat kita.
Seandainya kita langsung berlindung (isti’adzah) kepada Allah saat mendapat godaan setan, tentu akan selamatlah sholat kita. Tetapi seringkali kita tidak memohon perlindunganNya. Godaan setan itu lemah, kuasa Allah itu di atas segalanya.. ketika kita mau memohon perlindunganNya Allah akan selamatkan kita. Tetapi jika kita tidak memohon perlindungan Allah, kita yang kalah karena kita tidak memiliki tameng belum lagi dikuasai nafsu dan nafsu inilah tunggangan utama setan dan tentaranya untuk mengalahkan kita.
Sebenarnya setan menggoda manusia bukan hadir di klub malam, diskotik dan tempat-tempat maksiat lainnya. Karena setan tahu orang-orang yang ada di sini tanpa digodapun telah menjadi budaknya. Karena itu setan justru berada di tempat dan saat orang-orang yang menempuh jalan yang lurus, alias orang yang taat pada perintah Allah.Dan saat paling istimewa bagi setan untuk merusak ibadah seseorang adalah saat sholat,karena sholat memiliki kedudukan yang sangat mulia.
Setan ibarat pencuri, ia tidak akan mengintai rumah yang jelek dan tidak ada isinya, ia mengintai rumah yang bagus, indah dan isinya penuh. Orang beriman ibarat pemilik rumah yang indah ini, yang senantiasa terjaga, menjaga barang-barang miliknya, waspada terhadap bahaya yang akan merusak rumahnya. Tentu si pencuri akan enggan masuk ke rumah tsb dan akan berpindah ke rumah lain yang pemiliknya lebih banyak tidur terlelap. Setanpun demikian, setiap saat ia akan berusaha untuk merusak iman kita, menyambar ketaatan kita saat kita lengah..
sumber: http://bening1.wordpress.com/2008/01/28/sholatmu-menghadap-allah-atau-bersama-setan/

Digg it StumbleUpon del.icio.us

0 komentar:

Posting Komentar