Tanggung Jawab Ummat : Dakwah dan Tabligh Keseluruh Alam
Tanggung Jawab Ummat : Dakwah dan Tabligh Keseluruh Alam
Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah washsholatu wassalamu ala rasulillah Lahawala wala quwwata illa billah.
Dakwah dan Tabligh adalah kerja Para Rasul dan Ummat Muhammad SAW. Al-qur’an dan hadits turun dalam suasana dakwah Nabi Muhammad SAW dan Shahabat, sehingga dikatakan Al-qur’an dan Hadits adalah kalam dakwah. Alqur’an menceritakan kisah 25 nabi yang buat dakwah, kisah orang shalih yang buat dakwah (ali imran, maryam, Habib annajar – surat yasin dsb), jin yang buat dakwah, binatang yang ikut dakwah (ashabul kahfi, burung hud-hud, semut –surat anmal dsb), kisah kaum yang menentang dakwah, bantahan terhadap pernyataan orang kafir dsb. Berikut ini adalah beberapa ayat dan hadits tentang pentingnya dakwahdan tabligh :
A. Dakwah adalah yang paling ditakuti oleh orang kafir
B. Tanggung Jawab/medan Dakwah Ummat Muhammad
2. Dakwah kepada Jiran/tetangga, sahabat dan orang-orang dekat/kerabat
3. Dakwah kepada Umat didaerah sendiri dan daerah lain
4. Dakwah kepada Ummat diseluruh dunia
C. Dakwah adalah maksud diciptakannya (tugas) ummat Muhammad SAW
3. Maksud diciptakannya Ummat Muhammad adalah untuk dakwah
1.Allah SWT Berdakwah
2. Allah SWT bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW
E. Dakwah (mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran) adalah tugas semua muslim bukan tugas ulama saja (Tugas ulama adalah mengajar dan menunjukan jalan yang lurus (fatwa-fatwa) dsb.)
1. Ayat al-qur’an
2. Hadits Nabi
F. Kesalahan memahami ayat Al-qur’an (QS al Maidah 105)
Keterangan :
Kalau memang pengertiannya seperti itu , mengapa mereka diperintahkan melakukan tugas amar ma’ruf nahi munkar. Oleh karena itu apabila seseorang melakukan tugasnya (amar ma’ruf nahi munkar), tetapi orang yang diajaknya tidak mau mengikuti, maka ia tidak akan dipersalahkan, karena ia telah melaksanakan tugasnya. Karena sesungguhnya kewajibannya hanyalah menyuruh (kepada kebaikan) dan melarang (dari kemungkaran), bukan memaksa orang untuk menerimanya . Wallahu a’lam (An-nawawi -Syarah muslimII/22, Syaikh Yusuf alkhandahlawi-muntakhob ahadits, hadits no. 19 bab dakwah dan tabligh)
G. Jika dakwah ditinggalkan
2. Diadzab sebagaimana diadzabnya Bani israil
[QS 5:78] Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan ‘Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.
3. Doa tidak dikabulkan
4. Dibangkitkan pemimpin yang dhalim
5. Pintu hidayah tertutup, banyak orang islam murtad
Rasulullah SAW Mengutus Para Sahabat (r.anhum) Keluar Berdakwah
Risalah ini terdiri :
A. Dakwah adalah yang paling ditakuti oleh orang kafir
B. Tanggung Jawab/medan Dakwah Ummat Muhammad
C. Dakwah adalah maksud diciptakannya (tugas) ummat Muhammad SAW
D. Dua Amalan Orang Mukmin yang Allah SWT juga mengamalkannya
E. Dakwah (mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran) adalah tugas semua muslim bukan tugas ulama saja (Tugas ulama adalah mengajar dan menunjukan jalan yang lurus (fatwa-fatwa) dsb.)
F. Kesalahan memahami ayat Al-qur’an (QS almaidah 105)
G. Jika dakwah ditinggalkan (Tidak bisa memahami al-qur’an dan hadits, doa tidak makbul dsb.)
Tanggung Jawab Ummat : Dakwah dan Tabligh Keseluruh Alam
Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah washsholatu wassalamu ala rasulillah Lahawala wala quwwata illa billah.
Dakwah dan Tabligh adalah kerja Para Rasul dan Ummat Muhammad SAW. Al-qur’an dan hadits turun dalam suasana dakwah Nabi Muhammad SAW dan Shahabat, sehingga dikatakan Al-qur’an dan Hadits adalah kalam dakwah. Alqur’an menceritakan kisah 25 nabi yang buat dakwah, kisah orang shalih yang buat dakwah (ali imran, maryam, Habib annajar – surat yasin dsb), jin yang buat dakwah, binatang yang ikut dakwah (ashabul kahfi, burung hud-hud, semut –surat anmal dsb), kisah kaum yang menentang dakwah, bantahan terhadap pernyataan orang kafir dsb. Berikut ini adalah beberapa ayat dan hadits tentang pentingnya dakwahdan tabligh :
A. Dakwah adalah yang paling ditakuti oleh orang kafir
[QS 42:13] Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat (takut) bagi orang-orang musyrik terhadap apa (agama) yang kamu dakwahkan (kamu seru) kepada mereka. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (ASY SYUURA (MUSYAWARAT) ayat 13)
Orang musyrik paling takut dengan dakwah karena jika kewajiban dakwah (sesuai sunnah) sudah disampaikan kepada mereka maka :
- Jika ia menerima dakwah islam maka ia akan Berjaya dunia dan akhirat
- Jika ia menolak dakwah islam, maka pasti ia akan di adzab dengan adzab yang pedih didunia dan akhirat. Inilah yang mereka (Yahudi, nasrani, majusi dsb) takuti!
B. Tanggung Jawab/medan Dakwah Ummat Muhammad
1.Dakwah pada diri sendiri dan keluarga
[QS 66:6] Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS Attahrim ayat 6)
2. Dakwah kepada Jiran/tetangga, sahabat dan orang-orang dekat/kerabat
[QS 26:214] Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, (QS Asysu’ara 214)
3. Dakwah kepada Umat didaerah sendiri dan daerah lain
[QS 6:92] Dan ini (Al Quraan) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Quraan) dan mereka selalu memelihara sembahyangnya. (QS Al an’am 92).
4. Dakwah kepada Ummat diseluruh dunia
[QS 3:110] Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk seluruh manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS Ali imran 110).
C. Dakwah adalah maksud diciptakannya (tugas) ummat Muhammad SAW
1.Maksud diciptakannya manusia adalah untuk ibadah
[QS 51:56] Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Qs adzariyat 56).
[QS 24:41] Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS An Nur 41)
2. Maksud diciptakannya manusia adalah sebagai khalifatullah (wakil-wakil Allah dimuka bumi)
[QS 2:30] Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Qs albaqarah ayat 30)
[QS 2:30] Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Qs albaqarah ayat 30)
3. Maksud diciptakannya Ummat Muhammad adalah untuk dakwah
[QS 12:108] Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”. (QS Yusuf 108)
[QS 3:110] Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk seluruh manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS Ali imran 110).
Hasan Basri Rahmatullah alaih mengatakan : “Barang siapa yang mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran maka dialah khalifatullah, dan dialah khalifaturrasul dan dialah khalifatul kitab (al-qur’an)” . (Bahkan perkataan ini terdapat pada kitab amr bil ma’ruf nahi ‘anil munkar – Ibnu taymiyah).
D. Dua Amalan Orang Mukmin yang Allah SWT juga mengamalkannya
D. Dua Amalan Orang Mukmin yang Allah SWT juga mengamalkannya
1.Allah SWT Berdakwah
[QS 10:25] Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam) (QS Yunus 25].
2. Allah SWT bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW
[QS 33:56] Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (Surat Al-ahzab 56)
E. Dakwah (mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran) adalah tugas semua muslim bukan tugas ulama saja (Tugas ulama adalah mengajar dan menunjukan jalan yang lurus (fatwa-fatwa) dsb.)
1. Ayat al-qur’an
[QS 16:125] Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (An-nahl 125).
[QS 51:55] Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. (Adz-adzaariyat 55)
[QS 74:1-3] Hai orang yang berkemul (berselimut) (2) ,bangunlah, lalu berilah peringatan! (3) dan Tuhanmu agungkanlah!
2. Hadits Nabi
- Dari Anas ra. beliau meriwayatkan bahwa kami berkata : “Wahai Rasulullah, adakah betul kami tidak berhak (patut) mengajak kepada kebaikan sehingga kami mengamalkan semua kebaikan dan kami tidak berhak (patut) mencegah kemungkaran sebelum kami meninggalkan semua kemungkaran? Maka Baginda SAW menjawab : “Tidak, bahkan serulah kepada kebaikan walaupun kalian belum mengamalkan semua kebaikan dan cegahlah kemungkaran walaupun kalian belum meninggalkan semuanya dengannya (HR Imam athabrani dalam al ausath dan jami’ush shaghir)
- Dari abi sa’id al khudry Ra. berkata saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Barangsiapa melihat kemungkaran dihadapannya maka rubahlah dengan tangannya. Sekiranya tidak mampu maka rubahlah dengan lidahnya. dan sekiranya tidak mampu maka rubahlah dengan hatinya dan yang sedemikian itu selemah-lemahnya iman (HR Imam Muslim).
F. Kesalahan memahami ayat Al-qur’an (QS al Maidah 105)
Dari Abu bakar ashidiq Ra. berkata : “wahai manusia! Kalian membaca ayat ini :
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS Al maidah 105)
Sungguh aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda : “Sesungguhnya manusia apabila melihat orang berbuat dhalim. tetapi ia tidak menghentikan kedhaliman itu dengan tangannya, maka hampir saja Allah SWT. menimpakan adzabnya secara menyeluruh (HR Tirmidzi katanya hadits ini shahih. Bab Turunya adzab ketika kemungkaran tidak dicegah, Hadits nomor 2168).
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS Al maidah 105)
Sungguh aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda : “Sesungguhnya manusia apabila melihat orang berbuat dhalim. tetapi ia tidak menghentikan kedhaliman itu dengan tangannya, maka hampir saja Allah SWT. menimpakan adzabnya secara menyeluruh (HR Tirmidzi katanya hadits ini shahih. Bab Turunya adzab ketika kemungkaran tidak dicegah, Hadits nomor 2168).
Keterangan :
Makna dhahir ayat alqur’an dalam hadits diatas adalah : “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS Al maidah 105)
Kalau memang pengertiannya seperti itu , mengapa mereka diperintahkan melakukan tugas amar ma’ruf nahi munkar. Oleh karena itu apabila seseorang melakukan tugasnya (amar ma’ruf nahi munkar), tetapi orang yang diajaknya tidak mau mengikuti, maka ia tidak akan dipersalahkan, karena ia telah melaksanakan tugasnya. Karena sesungguhnya kewajibannya hanyalah menyuruh (kepada kebaikan) dan melarang (dari kemungkaran), bukan memaksa orang untuk menerimanya . Wallahu a’lam (An-nawawi -Syarah muslimII/22, Syaikh Yusuf alkhandahlawi-muntakhob ahadits, hadits no. 19 bab dakwah dan tabligh)
G. Jika dakwah ditinggalkan
1. Diharamkan keberkahan wahyu (Tidak bisa memahami al-qur’an dan hadits)
- Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra. beliau berkata bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda :
“Apabila ummatku mengagungkan dunia maka akan dicabut darinya kehebatan islam, apabila mereka meninggalkan amr bil ma’ruf (mengajak kepada kebaikan) dan nahi ‘anil munkar (mencegah kemungkaran maka diharamkan atasnya keberkahan wahyu dan apabila mereka saling caci mencaci maka jatuhlah mereka dari pandangan Allah swt. (HR Hakim dan Tirmidzi – Dari kitab Durrul mantsur).
“Apabila ummatku mengagungkan dunia maka akan dicabut darinya kehebatan islam, apabila mereka meninggalkan amr bil ma’ruf (mengajak kepada kebaikan) dan nahi ‘anil munkar (mencegah kemungkaran maka diharamkan atasnya keberkahan wahyu dan apabila mereka saling caci mencaci maka jatuhlah mereka dari pandangan Allah swt. (HR Hakim dan Tirmidzi – Dari kitab Durrul mantsur).
2. Diadzab sebagaimana diadzabnya Bani israil
Dari Urs bin ‘amirah ra. berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengadzab masyarakat banyak disebabkan kejahatan segelintir orang, sehingga segelintir orang itu melakukan suatu kejahatan yang sebenarnya mampu dicegah oleh masyarakat banyak, tetapi mereka tidak berusaha mencegahnya. Ketika terjadi demikian, maka Allah akan membinasakan semuanya, masyarakat banyak dan segelintir orang tersebut” (HR Imam thabrani dan sanad-sanagnya tisqat/terpercaya – majmauz zawaa’id VII/528).- tafsir (surat al Maidah [5] :78).
[QS 5:78] Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan ‘Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.
3. Doa tidak dikabulkan
Dari Hudzaifah bin al yaman ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : ” Demi dzat yang nyawaku dalam kekuasaannya! kalian harus menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran ! atau (jika tidak), Allah akan mengirimkan pada kalian adzab dari-Nya, kemudian kalian berdoa (meminta tolong kepada-Nya), tetapi Dia tidak menerima doa kalian (HR Tirmidzi, katanya hadits ini hasan. Bab tentang amr ma’ruf nahi munkar, hadits nomor 2169).
4. Dibangkitkan pemimpin yang dhalim
Hadzat abu darda ra. salah seorang shahabat yang masyhur berkata : “Tetaplah kamu menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Kalau tidak Allah Swt akan membangkitkan pemimpin (raja) yang dhalim yang memerintah kamu. Dia (aja dhalim) tidak akan menghormati orang tua kamu dan tidak akan menaruh belas kasihan kepada yang muda-muda dikalangan kamu. Pada masa itu, doa orang-orang shalih tidak akan diterima, Kamu inginkan bantuan tapi bantuan tidak akan diberikan, kamu mohon keampunan tetapi Allah swt tetapi kamu tidak akan diampuni”.
[47:7] Hai orang-orang mu’min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (Qs. Muhammad ayat 7).
[47:7] Hai orang-orang mu’min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (Qs. Muhammad ayat 7).
5. Pintu hidayah tertutup, banyak orang islam murtad
6. Orang islam banyak yang mati tanpa mengucapkan kalimah tayyibah
7. Orang-orang munafiq banyak memberontak (pada pemimpin/khalifah)
8. Orang kafir berani menyerang/membunuh orang islam
9. Muncul Nabi-nabi palsu/aliran-aliran sesat.
10. Kemaksiatan merajalela
11. Keberkahan rezeki dicabut (Harga barang-barang naik, susahnya mendpatkan makanan dicabut
dsb)…
12. dsb.
12. dsb.
K I S A H
Rasulullah SAW Mengutus Para Sahabat (r.anhum) Keluar Berdakwah
Dari Miswar bin Makhramah rhuma, dia menceritakan “Pada suatu hari Rasulullah saw keluar menemui para shoahabat rhum, lalu bersabda, “Sesungguhnya Alloh telah mengutusku sebagai rahmat bagi sekalian umat manusia, oleh karena itu hendaklah kalian menyampaikan apa-apa yang telah kalian dengar dariku—Semoga Alloh merahmati kalian—dan janganlah kalian menentang seperti penentangan kaum Hawariyyin terhadap nabi Isa as. Karena sesungguhnya Isa bin maryam as telah mengajak kaumnya kepada suatu tugas yang sama seperti yang aku tugaskan kepada kalian. Adapun orang yang diutus oleh Isa as ke tempat yang jauh, maka ia merasa keberatan sehingga Isa as mengadukan keberatan mereka itu kepada Alloh Swt. Akhirnya, setiap kaum Hawariyyin diberi tugas oleh Alloh SWT untuk berdakwah kepada kaumnya. Lalu Isa as berkata kepada kaumnya, “Ini adalah tugas yang telah diputuskan oleh Alloh kepada kalian, karena itu laksanakanlah tugas itu.!”
Setelah para shohabat rhum mendengar kisah itu , mereka berkata kepada Rasululllah, “Wahai Rasulullah, kami telah mendengar perintahmu dan kami siap melaksanakkannya, utuslah kami kemana pun engkau suka!”
Maka rasulullah saw mengutus Abdullah bin hudzafah rhu kepada kisra raja Persia, Salith bin amr rhu kepada Haudzah bin Ali penguasa Yamamah, ‘Alaa bin al Hadhrami rhu kepada Mundzir bin Sawa penguasa Hajar, Amar bin ‘Ash rhu kepada Jaifar dan Abbad dua orang putera Julanda dan keduanya sebagai raja Oman, Dihyah al Kalbi rhu kepada Kaisar Romawi, Syuja bin Wahab al Asadi rhu kepada Mundzir bin Haris bin Abi Syimr al Ghassani, dan Amar bin Umayah ad-Dhamri rhu kepada Raja Najasyi. Para utusan tersebut dapat kembali semuanya ke Madinah sebelum Rasulullah saw wafat, kecuali ‘Alaa bin al Hadhrami rhu, karena ketika Rasulullah saw wafat dia sedang berada di Bahrain
(HR thabrani. Menurut al Haitsami, dalam sanad ini terdapat Muhammad bin ismail bin bin ‘ayyasy dan dia adalah dhaif. Demikian disebutkan dalam kitab al Majma’ jilid V halaman 306)
Hafidz Ibnu Hajar mengatakan dalam Fathul Bari jilid VIII halaman 89, Para perawi hadits tentang sirah nabawiyah menambahkan, bahwa Muhajir bin Ali Umayah rhu diutus kepada Harits bin abdi kulal, Jarir rhu diutus kepada Dzil kala’, Saib rhu diutus kepada Musailamah, dan Hathib bin Abi Balta’ah rhu diutus kepada Muqauqis.
Ketahuilah !
Hafidz Ibnu Hajar mengatakan dalam Fathul Bari jilid VIII halaman 89, Para perawi hadits tentang sirah nabawiyah menambahkan, bahwa Muhajir bin Ali Umayah rhu diutus kepada Harits bin abdi kulal, Jarir rhu diutus kepada Dzil kala’, Saib rhu diutus kepada Musailamah, dan Hathib bin Abi Balta’ah rhu diutus kepada Muqauqis.
Ketahuilah !
Perginya seorang keluar di jalan Allah bukan untuk habiskan waktu di masjid, duduk2, dzikir, pegang tasbih, kalaulah ini yang dibuat maka ini adalah bentuk kezaliman terhadap keluarga. Para shahabat dahulu tinggalkan isteri berbulan-bulan bahkan ada Al Faruq ayah dari Rabi’ah Al Faruq seorang muhaddits telah tinggalkan istri 27 tahun adalah untuk meninggikan kalimat Allah dengan berdakwah. Datang dari kampung ke kampung, Bandar ke Bandar, dengan cara membentuk Jamaah dakwah. Bahkan di zaman Rasulullah saw tak kurang dari 150 jemaah telah dihantar Rasulullah saw. Dan Nabi sendiri telah ikut tak kurang dari 25 kali. Kini banyak orang ingin menegakkan agama Allah hanya dengan duduk-duduk belajar ilmu dan melihat amalan saudara muslim yang berbeda dengan amalan yang didapat dalam menuntut ilmu tadi, kemudian dengan mudahnya mencela, merendahkan dan bahkan menyesatkan sesama muslim…Mungkinkah agama akan tegak??? Padahal Rasululllah shallallahu alaihi wasallam menegakkan agama dengan mujahadah dan pengorbanan di jalan Allah. Dalam perjuangan agama, Rasulullah diejek, dihina, dicemooh, dikatakan sebagai orang gila dan tukang sihir dan bahkan mau dibunuh, naudzubillah….
TERTIB DAKWAH JAMAAH TABLIGH ADA DALAM KITAB HAYATUSHAHABAH.
Maulana Muhammad Yusuf Rahmatullah Alaih telah berkata: Kalau saya tuliskan suatu kitab usul atau tertib kerja dakwah tabligh ini maka yang membaca hanyalah orang-orang yang ikut dalam kerja dakwah saja sedangkan yang lain tidak membacanya. Padahal dakwah ini memiliki usul dalam kehidupan para sahabat nabi. Karena Allah swt jadikan shahabat sebagai contoh tauladan umat. Untuk itulah saya tuliskan kitab HAYATUSSHAHABAH. Maulana Ahmad Lat telah berkata bahwa kitab Hayatusshahabah sudah cukup untuk dijadikan ushul dalam kerja dakwah dan tabligh ini, tak perlu tambahan apa-apa, siapa yang ikut cara mereka akan ada jaminan keselamatan baginya. Hayatusshahabah dihimpun dalam 3 jilid. Ketiga jilid merupakan keajaiban yang besar, karena belum ada kitab hadits yang ditulis dengan cara seperti ini. Permulaan kitab ditulis dengan ayat : “Dari kalangan orang beriman ada laki-laki yang telah membenarkan janjinya kepada Allah yakni mereka syahid dan mencari cari jalan untukk syahid” Seolah-olah Maulana Yusuf Rahmatullah Alaih ingin katakan inilah kitab yang berisi kisah orang yang telah tunaikan janjinya kepada Allah SWT. Akhir dari kitab ini adalah carita tentang bantuan-bantuan Allah secara ghaib yang diberikan kepada para shahabat. Sehingga tengah-tengah antara keduanya adalah berisi cara untuk mendatangkan bantuan itu.
Mereka menamsilkan bahwa kehidupan shahabat ibarat lautan yang mana jika orang akan berenang di dalamnya harus tanggalkan dulu pakaiannya dan diganti dengan baju renang. Ayat pembuka seolah pakaian yang bias menyelam dalam kehidupan mereka. Selama kita tidak tanggalkan pakaian kita hari ini dan diganti dengan pakaian para sahabat, maka selama itu kita tidak akan faham kehidupan para sahabat dalam memperjuangkan agama. Pakaian kita hari ini yakni saya seorang doktor, seorang guru, seorang ayah, seorang suami, harus kita tanggalkan seketika dan menggantinya dengan pakaian para sahabat yakni Syahid dan Bersiap-siap untuk Syahid.
Ada juga yang mengkritik dan bertanyakan mana dalil dakwah dengan cara keluar di jalan Allah ?? Mana dalilnya tinggalkan anak istri untuk dakwah ?? Mana dalilnya 4 bulan 40 hari? Sebenarnya kisah tersebut telah ada dalam kitab hayatusshahabah dengan sanad hadits yang jelas. Hanya orang yang tidak mau mujahadah untuk meniru kehidupan shahabat tak akan faham dengan kehidupan mereka. Bagaimana mungkin orang akan faham agama dengan cara satu keadaan yang tak sama. Hanya mengkajinya di majlis taklim setelah itu pulang ke rumah bersuka-ria sama anak istri, menonton TV dll. Sementara para shahabat Nabi bermujahadah dalam terik matahari, kehausan, berhadapan dengan musuh, musim dingin, dsb. Sedangkan Al Quran turun kepada mereka dalam keadaan suasana yang berlainan bukan di majlis taklim. Surah At Taubah turun di musim panas, surat Al Ahzab di musim dingin dsb. Mustahil akan dapat memahami Al Quran tanpa mengambil pengorbanan mereka.
JAMAAH TABLIGH BUKAN ORGANISASI, TETAPI DALAM KERJA DAKWAHNYA
TERORGANISIR. Di mulai dari penanggung jawab mereka untuk seluruh dunia yang dikenal dengan Ahli Syura di Nizamuddin, New Delhi, INDIA. Kemudian di bawahnya ada syura Negara, misalnya : Syura Malaysia, Indonesia, Amerika, dll. Kini hampir ada lebih dari 250 negara yang memiliki markaz seperti Masjid Sri Petaling dan Masjid Kebon Jeruk Jakarta. Kemudian ada orang tanggungjawab bagi negeri2 kemudian dipecahkan lagi orang tanggungfjawab bagi halaqah2. Di bawah halaqah terdiri dari beberapa mahalah yakni masjid yang hidup amal dakwah dan masing-masing mereka ada tanggungjawab yang dipilih oleh musyawarah tempatan masing-masing. Di India ada masjid yang menjadi Muhallah sekaligus halaqah dimana di dalam masjid hidup 10 kelompok kerja (jemaah yang dihantar tiap bulan 3 hari). Semua permasalahan diputus dalam musyawarah sehingga tak ada perselisihan di antara mereka dan mereka punya sifat taat kepada hasil musyawarah. Walaupun mereka tak pernah katakan bentuk mereka kekhalifahan seperti harakah lain yang mempropagandakan Khilafatul Muslimin, tetapi system jemaah tabligh terlihat begitu rapi sehingga mereka saling kenal satu sama lain karena jumlah orang yang pernah keluar di jalan Allah tercatat dan terdaftar di markaz dunia. Setiap 4 bulan mereka berkumpul musyawarah Negara masing-masing kemuadian dibawa ke musyawarah dunia di Nizamuddin, India. Musyawarah harian ada di mahalah masing-masing untuk memikirkan orang kampung mereka masing-masing sehingga biarpun ada yang pergi tasykiil tetaplah ada orang di maqami yang garap dakwah di sana.
Yang jelas mereka telah amalkan ayat : “Hendaklah ada di antara kamu umat (Ibnu Abbas mengartikan jemaah) yang mengajak kepada kebaikan, memerintah kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang yang mendapat kejayaan.” (QS Ali Imran)
0 komentar:
Posting Komentar